Senin, 09 Desember 2013

Kebermaknaan Belajar matematika

Ada 2 jenis belajar, yaitu belajar bermakna dan belajar menghafal. Belajar bermakna adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipenuhi seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna akan terjadi bila pembelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadimelalui belajar konsep, dan perubahan konsep yang telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dipunyai si pembelajar.
Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertiannya yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. proses tersebut bercirikan :

  1. Belajar berarti membentuk makna, 
  2. Konstruksi arti, adalah proses yang terus menerus, 
  3. Belajar bukanlah kegiatan mengunpulkan fakta, melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pemikkiran baru, 
  4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemma seseorang  dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan adalah situasi yang lebih untuk memacu belajar. 
  5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pembelajar dengan dunia fisik dan lingkungan, 
  6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si pembelajar dengan konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari


Selasa, 03 Desember 2013

Sampel Bertujuan (Purposive Sample)

Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atar strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Sugiyono (2010) berpendapat bahwa jenis ini cocok untuk jenis penelitian kualitatif.
Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, dana dan tenaga sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil sampe yang besar dan jenuh. Arikunto tidak membatasi jenis pengambilan sampel ini untuk jenis penelitian tertentu.
Yang harus diperhatikan dalam mengambil cara sampling ini adalah :
a. Pengambilan sampel harus atas dasar ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis)
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi. Kelemahannya adalah bahwa peneliti tidak dapat mmenggunakan statistik parametrik sebagai teknik nalisis data, karena tidakmemenuhi persyaratan random.
keuntungannya pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuiai dengan variabel yang ditteliti.

Matematika Ekonomi, Surplus Konsumen

Nama   : Fahrur Roji
Npm    :  10. 84. 202 .114
Tugas   : Matematika Ekonomi

SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN

1.      Surplus Konsumen
A.    Pengertian surplus konsumen.
Istilah surplus digunakan dalam ekonomi untuk jumlah yang terkait. The surplus konsumen (kadang bernama 'surplus konsumen) adalah utilitas untuk konsumen dengan mampu membeli produk dengan harga yang kurang dari harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar.
B.     Contoh soal
1.      Hitunglah surplus konsumen dengn dua macam cara untuk fungsi permintaan Q = 40-2P  yang tingkat hargan pasarnya 10 ?
Jawab :
Q = 40 – 2P
P  ?
2P = 40 – Q
P =
P = 20 -  atau P = 20 – 0,5 Q
Cara pertama :
Cs  = { 20 { 20- } – 0,25 { 20 }} – { 20 (0) – 0,25 (0)2 } – 200
Cs  = 400 – 100 – 200 = 100
 Cara kedua   :
Cs = [ 40p – p 2 ]
Cs = { 40 {20 }- {20 }² - { 40{10 } – ( 10 )²}
Cs = 400 – 300 = 100
2.        Surplus Produsen
A.       Pengertian Surplus Produsen
Surplus produsen adalah jumlah yang produsen keuntungan dengan menjual pada mekanisme harga pasar yang lebih tinggi dari yang paling bahwa mereka akan bersedia untuk dijual.
Perhatikan bahwa surplus produsen pada umumnya mengalir melalui kepada pemilik dari faktor produksi : di persaingan sempurna , tidak mencatat surplus produsen untuk perusahaan individu. Ini adalah sama dengan mengatakan bahwa keuntungan ekonomi didorong ke nol. Dunia nyata bisnis umumnya memiliki atau mengontrol beberapa masukan mereka, yang berarti bahwa mereka menerima produsen surplus karena mereka: ini dikenal sebagai laba normal , dan merupakan komponen dari perusahaan biaya peluang . Jika pasar untuk faktor-faktor yang persaingan sempurna juga, surplus produsen pada akhirnya berakhir sebagai rente ekonomi kepada pemilik langka input seperti tanah .
B.       Contoh Soal
1.        Seorang produsen mempuyai fungsi penaaran P = 0,50 Q + 3. Berapa surplus produsen itu bila tingkat harga keseimbangan di Pasar adalah 10 ? Lakukan perhitungan dengan dua cara.
Jawab :
P = 0,50 Q + 3
Q ?
-0,50Q = 3 – P
Q =
Q = -6 + 2P
Cara pertama :
=  
= +

=

Jenis-jenis Pendekatan dalam Penelitian

Langkah memilih pendekatan dapat ditentukan pada saat peneliti telah memilih variabel apa yang hendak diteliti. Menurut Arikunto, pendekatan dalam penelitian dibedakan atas beberapa jenis. tergantung dari sudut pandanfannya. Terkadang anatar bbrp jenis pendekatan terjadi saling over lapping
1. Jenis pendekatan menurut teknik samplingnya
    - pendekatan populasi
    - pendekatan sampel
    - pendekatan kasus
2. jenis pendekatan menurut timbilnya variabel
    - pendekatan non eksperimen
    - pendekatan eksperimen
3. Jenis pendekatan menurut pola-pola/sifat penelitian non eksperimen. Dibedakan menjadi :
    - penelitian kasus
    - penelitian kausal komparatif
    - penelitian korelasi
    - penelitian historis
    - penelitian filosofis
4. Jenis pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhan
    - one-shot model, yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat
    - longitudinal model. yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara mengikuti perkembangan bagi individu-individu yang sama
    - cros-sectional model, yaitu gabungan antara model one-shot dan longitudinal, untuk memeperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.
5.