Minggu, 29 September 2013

Representasi Matematik

Representasi atau representation merupakan dasar atau pondasi bagaimana seorang siswa dapat memahami dan menggunakan ide-ide matematika. Representasi berkaitan dengan dua hal, yaitu proses dan produk. Dengan kata lain, untuk mencerna/menangkap suatu konsep atau pengaitan dalam beberapa bentuk matematika. Misalnya siswa yang ingin menuliskan usianya . Anak ingin menulis bahwa usianya 5, 5 tahun. dia menulis 5 utuh, 5 lainnya hanya separuh.
Beberapa bentuk representasi seperti diagram, gambar, grafik dan ekspresi merupakan bagian yang panjang dari matematika sekolah. Sayanhgnya representasi-representasi tersebut sering dipikir dan dipelajari bentuk akhirnya. Seharusnya, representasi diberikan sebagai sesuatu yang esensial dalam mendukung pemahaman konsep dan pengaitan matematika dalam komunikasi matematika, argumen, dan pemahaman konsep itu sendiri dalam kaitannya dengan yang lain.
Menurut Goldin, representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatuu dalam suatu cara.

Prinsip Metakognisi

Berpikir umumnya diasumsikan dengan proses kognitif, suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan (Presion, 1985). Proses berpikir dihubungkan dengan bebagai perilaku engan mengharuskan adanya keterlibatan yang aktif dari pemikir. Hasul yang tercatat dari berpikir adalah terbangunnya pengetahuan, nalar, dan pengaitan yang kompleks
Kegunaan taksonomi berfikir bagaimanapun juga bermakna atau merupakan aspek metakognisi dari perkembangan ketrampilan berpikir. Metakognisi merupakan pengetahuan seseorang tentang hasil dan proses kognisi. Pembelajar harus secara aktif memonitor proses berpikirnya dan mengatur berdasarkan tujuan kognitifnya.