
Disusun oleh
Nama Kelompok :
1.
Anut Lestari
2.
Asri Kembang Sari
3.
Rise Nurul Hidayati
Prodi/Kelas : Bahasa Inggris/4.A3
Diajukan sebagai tugas kelompok mata kuliah Pengembangan peserta Didik
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Tahun Akademik 2012/2013
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan I/33 Cikokol – Tangerang
Telp. / Fax : (021) 5573 6926
Konsep
Dan Pengertian Statistika
A.
Definisi
Statistika
Statistik
berasal dari bahasa Inggris yaitu state, dan dari bahasa latin status, yang
berartinegara.
Berbeda dengan
statistika, statistik adalah objek atau data yang diteliti, sedangkan
statistika adalah ilmu mengola dan meneliti data yang empiris (teramati).
Dalam
statistika terdapat istilah populasi dan sampel. Sampel adalah objek yang
dijadikan penelitian, dan sampel itu sendiri adalah sebagian atau perwakilan
dari populasi yang akan diamati. Dalam pengambilan sampel terdapat dua cara,
yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak
acak(non-random)/non-probabilita.
Secara
acak (random) artinya, setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak diacak (non-random)
merupakan cara pengambilan sampel tetapi masing-masing anggotanya tidak
memiliki peluang yang sama, artinya ada intervensi dari peneliti sesuai
kebutuhannya.
B.
Statistika
dan Penelitian
Variabel Penelitian
1. Pengertian
Kalau ada pertanyaan
tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan
variable
penelitian. Jadi variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variable dapat
didefinisikan sebagai atribut seseotang, atau obyek, yang mempunyai “variasi”
antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan
Farhady, 1981). Variable juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau
bidang tertentu.Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin
kerja, erupakan atribut-atribut dari setiap orang.Berat, ukuran, bentuk, dan
warna merupakan atribut-atribut dari obyek. Bahan baku pabrik, teknologi
produksi, pengendalian mutu, pemasaran, advertensi, nilai penjualan, keuntungan
adalah merupakan contoh variable dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.
Dinamakan variable karena adanya
variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variable, karena berat badan
sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian
juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variable karena
misalnyapersepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jikalau peneliti akan
memilih variable penelitian, baik yang dimiliki orang, obyek, maupun bidang
kegiatan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variable yang tidak ada
variasinya bukan dikatakan sebagai variable.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa
variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status
social, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di
bagian ini Kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan sebagai suatu
sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different value). Dengan demikian variable itu merupakan suatu yang
bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variable adalah suatu
kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menari kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di
atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variable penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
2. Macam-macam
Variabel
Menurut hubungan antara
satu variable dengan variable yang lain maka macam-macam
variable
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. Variable
Independen: variable ini sering disebut sebagai variable stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable
bebas.Variabel bebas adalah bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
Dalam SEM (Structual Equation Modeling/Pemodelan) Persamaan structural,
variable independen disebut sebagai variable eksogen.
b.
Variable Dependen: sering disebut
sebagai variable output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering
disebut sebagai variable terikat. Variable terikat merupakan variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam SEM
(Structual Equation Modeling/Pemodelan) Persamaan Struktural, variable dependen
disebut juga sebagai variable indogen.
c.
Variable Moderator: adalah variable yang
mempengaruhi (memperkuat dan melemah) hubungan antara variable independen
dengan dependen. Variable disebut juga sebagai variable independen kedua.
Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai
anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke tiga ikut mencampuri. Di
sini anak adalah sebagai variable moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak
ke tiga adalah variable moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi
dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan guru dalam menciptakan
iklim belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan guru kurang
baik dalam menciptakan iklim belajar.
d.
Variable intervening: dalam hal ini
Tuckman (1988) menyataka “An intervening variable is that factor that
theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulate”. Variable intervening adalah variable yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan dependen, tetapi tidak
dapat diamati dan diukur. Variable ini merupakan variable penyela/antara yang
terletak diantara variable independen dan dependen, sehingga variable
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable
penelitian.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi
rendahnya penghasilan akan
mempengaruhi
secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam
hal ini ada variable diantaranya, yang berupa gaya hidup seseorang. Antara
variable penghasilan dengan gaya hidup, terdapat variable moderator, yaitu
budaya lingkungan tempat tinggal.
e. Variable
Kontrol: adalah variable yang dikendalikan atau yang dibuat konstan sehingga
hubungan variable independen terdapat dependen tidak dipengaruhi oleh factor
luar yang tidak diteliti. Variable control sering digunakan oleh peneliti, bila
akan melakukan penelitian bersifat membandingkan, melalui penelitian
eksperimen.
Contoh : pengaruh jenis
pendidikan terhadap ketrampilan pemasaran. Variable independennya pendidikan
(SMU dan SMK), variable control ditetapkan sama misalnya, adalah produk yang
dipasarkan sama, lokasi pemasaran sama, alat-alat yang digunakan sama, ruang
tempat pemasaran sama. Dengan adanya variable control tersebut, maka besarnya
pengaruh jenis pendidikan terhadap kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih
pasti.
Untuk
dapat menentukan kedudukan variable independen, dan dependen, moderator,
intervening atau variable yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi
konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris di
tempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variable apa yang akan
diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan
terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat
rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih
dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian.Sering terjadi, rumusan
masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian,
sehingga setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek
penelitian.Setelah masalah dapat dipahami dengan jelas dan dikaji secara
teoritis, maka peneliti dapat menentukan variable-variabel penelitiannya.
Pada kenyataannya, gejala-gejala social itu meliputi
berbagai macam variable saling terkait secara stimultan baik variable
independen, dependen, moderator, dan intervening, sehingga penelitian yang baik akan mengamati
semua variable tersebut. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam berbagai hal,
maka peneliti sering hanya memfokuskan pada beberapa variable penelitian saja,
yaitu pada variable independen dan dependen. Dalam penelitian kualitatif
hubungan antara semua variable tersebut akan diamati, karena penelitian
kualitatif berasumsi bahwa gejala itu tidak dapat diklasfikasikan, tetapi
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (holistic).
C. Proses penelitian
Penelitian
itu di mulai dengan adanya masalah.masalah tesebut selanjutnya ingin dipecahkan
oleh peneliti melalui penelitian.supaya arah penelitian menjadi jelas.
Dengan
teori ini maka peneliti dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan yang di ajukan.
Data
yang telah di kumpulkan oleh peneliti dari populasi atau semple yang ditetapkan
selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data. Dengan demikian gambaran
data menjadi lebih jelas baik bagi peneliti maupun oleh orang lain yang
berminat untuk mengetahui hal tersebut.
Kegiatan
penelitian selanjutnya adalah melakukan analisa data.Analisis data dilakukan
terutama untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah
diajukan. Terdapat dua macam hipotesis , yaitu hipotesis penelitian danhipotesis statistik. Hipotesis penelitian
yaitu merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Sedangkan hipotesis
statistik adalah dugaan keadaan populasi dengan mengunakan data sample. Bila
peneliti merumuskan hipotesis penelitian dan ingin mengujinya dengan mengunakan
data populasi (bukan sample ) maka peneliti tidak akan menguji hipotesis
statistik.
Ciri
khas adanya pengujian hipotesis statistik
adalah adanya taraf kesalahan yang ditetapkan. Untuk kepeluan pengujian
hipotesis penelitian mauoun statistik maka diperlukan teknik statistik.
D. Peranan statistik dalam penelitian
Peranan
statistik dalam penelitian adalah sebagai;
1.
Alat untuk menghitung besarnya anggota
sample yang diambil dari suatu populasi
suatu populasi.
2.
Alat untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen.
3.
Tehnik – tehnik untuk menyajikan data
lebih komunikatip contoh tehnik ini dalah tabel,garafik,diagram lingkaran,dan
lain-lain
4.
Alat untuk analisis data seperti menguji
hipotesis penelitian yang di ajukan .
E. Metodologi Statistika
Berikut
beberapa metodologi statistika : identifikasi permasalahan, pengumpulan fakta,
pengumpulan data asli yang baru, klasifikasi data, penyajian data, dan analisis
data.
Secara umum data dibagi
menjadi dua yaitu.

·
Kualitatif

ordinal : data yang diurutkan.

·
Kuantitaf

rasio : nilai berjarak, absolut.
F.
Klasifikasi
Data
Pada
tahap klasifikasi data, data yang sudah dikelompokkan sesuai dengan tujuan
studi.Data yang ada diidentifikasi berdasarkan kemiripan kesamaan sifat,
kemudian disusun dalam kelompok-kelompok. Salah satu metode pengklasifikasian
data yang seiring digunakan adalah metode
coding (penggunaan metode)
![]() |
START
![]() |

Permasalahan yang teliti
![]() |
Pengumpulan data
ekstern dan intern
yang siap sedia
dan relevan bagi
permasalahan
yang diteliti
![]() |
|||
![]() |
|||
Data tidak Pengumpulan data asli dengan

dia
cukup mengirim kuisioner

![]() |
Klasifikasi,
penyederhanaan, pengolah-

nakan
tabel, grafik, dan berbagai ukuran
deskriptif
![]() |
Penyajian
data yang telah disederha-
nakan
dan didata dalam bentuk tabel,
grafik,
dan berbagai ukuran deskriptif.
Data ya
Pergunakan data sampel untuk :

? (ii) menguji asumsi mengenai parameter




Pergunakan
data populasi guna analisis Interpretasi hasil dan menarik konklusi
dan
dasar pengambilan keputusan serta ambil keputusan


![]() |
STOP
G.
Macam-macam
Statistika
Ø Berdasarkan
lapangan : statistik pendidikan, statistik
biologi, statistik linguistik, statistik ekonomi, dan statistik bisnis.
Ø Berdasarkan
keilmuan : statistik terapan, statistik
teori, dan statistik matematika.
Ø Bardasarkan
jenisnya : statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
Statistika
Deskiptif
Statistika
Deskiptif adalah statistika yang menggambarkan, menjabarkan, dan menganalisis
suatu hasil penelitian.Tujuan statistika ini yaitu, menyajikan data dengan
menampilkan informasi yang relevan secara jelas dan akurat.
Contoh :
1) Sekurang-kurangnya
10% dari semua kebakaran di sebuah kota tertentu yang dilaporkan tahun lalu
diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak bertanggung jawab.
2) Sebanyak
50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata
menderita efek samping obat tersebut.
Statistik
Inferensial
Statistik Inferensial adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan
diinferensikan untuk populasi dimana sampel itu diambil.
Berikut contoh
pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistik inferensial.
1) Akibat
penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan
harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang.
2) Dengan
mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30% akibat
musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut di akhir tahun nanti
tidak akan lebih dari 50 sen per satu kilogramnya.
Berdasarkan
penggunaanya, statistik ini ada dua macam yaitu.
1. Statistik
parametik
Digunakan
untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari dari populasi
berdistribusi normal.
2. Statistik
non parametik
Digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinat dari populasi yang bebas distribusi.
Cara Memperoleh Data
Ada
beberapa cara untuk memperoleh data yaitu sebagai berikut.
·
Observasi
·
Wawancara (untuk pengamatan yang tidak
terlihat atau tidak jelas)
·
Kuesioner (angket)
·
Dokumentasi (berupa data, video, dan
foto)
Daftar Pustaka
http://id.m.wikipedia.org/wiki/sampel_(statistika).Diunduh
pada Senin, 25 Februari 2013.
http://www.4skripsi.com/teknik-analisis-data/macam-macam-statistik.html.
Diunduh pada Senin, 25 Februari 2013.
Hasan, M.Iqbal.2002.Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik
Deskriptif).Jakarta:Bumi
Aksara.
Sugiono.2010.Statistika Untuk Penelitian.Bandung:ALFABETA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar