MatematikaEkonomi
Di
bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam kasus-kasus
yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan.
Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret,
baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad
(relevant) diterapkan untuk menganalisisnya. Model
perkembangan usaha merupakan penerapan teori Baris dan Deret.Perkembangan usaha yang
dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung.
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha misalnya produksi,
biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal yang
berpola seperti deret hitung, maka prinsip-prsinsip deret hitung dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan
variable tersebut. Berpola seperti deret hitung maksudnya di sini ialah bahwa
variable yang
bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode keperiode berikutnya.
Dasar Teori Deret Hitung
Deret hitung ialah deret
yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yang tak
lain merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan.
Rumus Suku ke-n
dari Deret Hitung
Suku ke-n
dari suatu Deret Hitung dirumuskan sebagai berikut :
Un =
a + (n – 1)b
Rumu sJumlah n Suku
Jumlah sebuah Deret Hitung dengan suku tertentu dirumuskan sebagai berikut
:
Contoh Soal yang
Berkaitan dengan Baris dan Deret dalam Model Perkembangan Usaha
1. Perusahaan genteng “Sokajaya”
menhasilkan 3000 buah genteng pada bulan pertama produksinya.
Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas,
perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan.
Jika perkembangan produksinya konstan , yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut ?
Jawab :
a = Suku Pertama= 3.000
b = Pembeda =
500
n =
5
Hasil Bulan Ke-5
U5 = a + (n – 1 )b
= 3.000 + (5 – 1 ) 500
= 3.000 + 2.000
= 5.0000
Jadi hasil produksi pada bulan ke-5 adalah 5.000 genteng
Jumlah Produksi genteng sampai bulan
ke-5
S5 =n/2 (a + U5 )
=
5/2 (3.000 + 5.000)
= 5/2 (
8.000)
= 20.000
Jadi jumlah produksi henteng selama lima bulan adalah
20.000
2.
Besarnya penerimaan P.T
Ccemerlang dari hasil penjualanbarangnya Rp. 720 Juta pada tahun kelima dan Rp. 980
juta pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung berapa perkembangan penerimaannya pertahun?
Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp.
460 Juta?
Jawab :
PenerimaanTahun Ke-5 : U5
= 720
U5 = a + (5 – 1 )b
720 = a + 4b
PenerimaanTahun Ke-7 : U7
= 980
U7 = a + (7 – 1) b
980 = a +6b
a + 4b = 720
a + 6b = 980
-2b = -260
b = 130
a + 4b = 720
a + 4.130 = 720
a = 720 – 520
a
= 200
Jadi penerimaan pada tahun pertama adalah Rp.
200 Juta
PenerimaanTahun Ke-n = 460
Un = a + (n – 1) b
460 = 200 + ( n – 1 )130
260 = 130n – 130
390 = 130n
n = 3
Jadi jumlah penerimaan sebesarRp.
460 juta terjadi pada tahun ketiga
3.
Perusahaan
keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan pertama produksinya.
Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang
dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya,
perusahaan tersebut mampu menambah produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya.
Jika perkembangan produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang
dihasilkannya pada bulan ke12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang
dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ?
Jawab :
Jumlah keramik yang
dihasilkannya pada bulan ke 12
U12= a + (n – 1) b
= 5.000 + (12 – 1) 300
= 5.000 + (11) 300
= 5.000 + 3.300 = 8.300
Jadi pada bulan ke 2 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah keramik
Jumlah keramik yang
dihasilkan dalam satu tahun pertama.
S12= n/2 (a + U12)
= 12/2 (5.000 + 8.300)
= 6 (13.300)
= 79.800
4.
Penerimaan
Perusahaan Bagus dari hasil penjualannya sebesar Rp.
1,2miliar pada tahun kelima dan sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan perusahaan tersebut konstan dari tahun ketahun,
berapakah perkembangan penerimaannya per tahun,
berapakah penerimaannya pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya mencapai Rp.
2,7miliar ?
Jawab :
S7
= 1,8miliar 1,8 = a + 6b
S5 =
1,2miliar 1,2 = a + 4b -
0,6 = 2b
b = 0,3miliar
Sehingga perkembangan penerimaan perusahaan tersebut
per tahun :Rp. 300.000.000, Adapun penerimaan pada tahun pertama adalah :
a + 4b = 1,2
a + 4(0,3) = 1,2
a + 1,2 = 1,2
a = 0
Pada tahun pertama perusahaan tersebut belum memperoleh penerimaan. Adapun penerimaan sebesar
2,7 miliar diterimanya pad atahun :
Sn = a + (n-1) b
2,7 = 0 + (n-1) 0,3
2,7 = 0 + 0,3n – 0,3
2,7 + 0,3 = 0,3n
n = 3 / 0,3
n =
10
Jadi penerimaan sebesar Rp. 2,7 miliar diterima perusahaan pada tahun
ke-10