MATERI KULIAH
STRUKTUR ALJABAR

Dosen : Yenni, M.Pd
Disusun Oleh : Kelompok 2
1.
Ana Karnaesih (
10.84.202.055 )
2. Nuratikah (
10.84.202.083 )
3. Nurul Wulandari ( 10.84.202.084 )
4. Pravita Hidayati (
10.84.202.085 )
Kelas : A 2
Semester : V ( Lima )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG
2012
A. Grupoida
v Pengertian Grupoida
Struktur
aljabar adalah suatu himpunan S yang dilengkapi dengan satu atau lebih operasi
biner yang tertutup. Apabila himpunan S dilengkapi dengan satu biner *, maka
struktur aljabar
tersebut dinyatakan dengan (S, *). Apabila himpunan S dilengkapi dengan dua
operasi biner * dan o; maka struktur aljabar tersebut dinyatakn dengan (S,*,o)
atau (S,o,*). Struktur aljabar yang paling sederhana adalah grupoida.
Definisi
Struktur
aljabar adalah dengan satu operasi biner yang tertutup disebut grupoida.
Contoh
Penjumlahan
dan perkalian pada himpunan bilangan dinyatakan dengan + dan x.
A
= {1,2,3,…}
B
= {…,-2,-1,0,1,2,…}
C
= {x |
x bilangan rasional}
D
= {x |
x bilangan real}
Sruktur
aljabar berikut adalah grupoida
a) (A,+)
dan (A,x)
b) (B,+)
dan (B,x)
c) (Q,+)
dan (Q,x)
d) (R,+)
dan (R,x)
Contoh
Selidiki apakah ( W, + ) merupakan grupoid !
(
W, + ) , w = {0,1,2,3, . . . }
Penyelesaian :
A,b



Contoh
M1
adalah himpunan matriks ordo m x n.
M2
adalah himpunan matriks ordo n x n.
(M1,+), (M2,+) dan (M2,x)
adalah grupoida.
Contoh
M
=
| a,b,c,d Î
R, ad – bc ≠ 0 }

Contoh
S
= {a,b,c} dengan operasi biner * dinyatakan dengan table 1. Dengan
memperhatikan table tersebut diperoleh (S,*) memenuhi sifat tertutup. Jadi
(S,*) grupoida.
v Sifat-sifat Grupoida
Definisi :
1. (G,*)
suatu grupoida dari iÎ G.
Elemen
i disebut elemen identitas kiri dari G,
Jika
a Î G memenuhi i *
a = a dan (G,*).

Elemen
i disebut grupoida dengan elemen identitas kiri.
2. (G,*)
suatu grupoida dengan i Î G.
Elemen
i disebut elemen identitas kanan dari G,
Jika
a Î G memenuhi i *
a = a dan (G,*).

Elemen
i disebut grupoida dengan elemen identitas kanan.
3. (G,*)
suatu grupoida.
Jika
a,b Î G memenuhi a *
b = b * a maka (G,*) disebut grupoida komutatif.

4. (G,*)
suatu grupoida dan iÎ G.
i
disebut elemen identitas dari G
jika
dan hanya
a Î G memenuhi i *
a = a* i = a.

Dalam
hal demikian (G,*) disebut grupoida dengan elemen identitas.
5. (G,*)
suatu grupoida.
Jika
a,b Î G memenuhi (ab)c =
a (bc)
maka (G,*) disebut grupoida asosiatif.

Adakalanya
suatu grupoida mempunyai elemen identitas kiri lebih dari satu atau elemen
identitas kanan lebih dari satu.
Tetapi ada pula grupoida yang sama sekali tidak mempunyai elemen identitas kiri
maupun elemen identitas kanan. Sifat-sifat tersebut akan kita jelaskan dengan
contoh berikut. Sedangkan beberapa sifat yang lain akan kita jelaskan kemudian.
Contoh
a) (A,+)
dengan A = {1,2,3,…} adalah grupoida.
Sifat-sifatnya
adalah:
Tidak
mempunyai elemen identitas penjumlahan sebab
a Î
A memenuhi o + a = a + o = a dan o Î
A.

Komutatif;
a,b Î A memenuhi a +
b = b + a.

Asosiatif;
a,b,c Î A memenuhi (a +
b) + c = a (b + c)

b) (A,x)
dengan A = { 1,2,3,…} adalah grupoida.
Sifat-sifatnya
adalah:
Mempunyai
elemen identitas perkalian i, sebab
a Î
A memenuhi i.a = a.i = a dan iÎA.

Komutatif
sebab
a,b Î
G berlaku a.b = b.a.

Asosiatif
sebab
a,b,c Î G memenuhi
(a.b)c = a.(b.c).

c) B
= {…,-2,-1,0,1,2,…}
Q
= {x |
x bilangan rasional}
R
= {x |
x bilangan real}
(B,+),
(Q,+) dan (R,+) grupoida komutatif yang asosiatif dan mempunyai elemen
identitas o.
(B,x),
(Q,x) dan (R,x) grupoida komutatif yang asosiatif dan mempunyai elemen
identitas 1.
Contoh
M
= himpunan matriks ordo m x n
K
= himpunan matriks ordo n x n
Dengan
memperhatikan contoh 4,6,9 dan 10 diperoleh sifat-sifat berikut.
(M,+)
dan (K,+) grupoida komutatif yang asosiatif dan mempunyai elemen identitas
penjumlahan, yaitu matriks nol.
(M,x)
grupoida tidak komutatif yang asosiatif dan mempunyai elemen identitas matriks.
Identitas
ordo n dengan notasi In.
Contoh
G
= {a,b,c} dengan * operasi biner yang dinyatakan dengan Tabel 1. Dengan
memperhatikan contoh 14 diperoleh sifat-sifat berikut.
(G,*)
grupoida tidak komutatif, tidak asosiatif dan tidak mempunyai elemen identitas
kiri maupun elemen identitas kanan. Untuk jelasnya perhatikanlah uraian
berikut.
Misalkan
(G,*) grupoida
dengan operasi biner *
dinyatakan dengan suatu table Cayley.
1. Jika
pada table Cayley terdapat suatu baris yang urutan anggotanya sama dengan baris
paling atas maka anggota pada kolom paling kiri merupakan suatu elemen
identitas kiri.
2. Jika
pada table Cayley terdapat suatu kolom yang urutan anggotanya sama dengan kolom
paling kiri maka anggota pada baris paling atas merupakan suatu elemen
identitas kanan.
3. Jika
pada table Cayley terdapat satu baris yang
urutannya sama dengan urutan baris paling atas dan satu kolom yang urutan anggotanya sama dengan kolom paling kiri
keduanya menuju elemen yang sama yaitu elemen identitas.
4. Jika
letak anggota pada bujursangkar simentris terhadap garis diagonal utama maka
grupoida adalah komutatif.
Contoh
S
= {a,b,c} dengan operasi biner * dinyatakan dengan table 2

*
|
a
|
b
|
c
|
a
|
a
|
b
|
c
|
b
|
a
|
b
|
c
|
c
|
c
|
b
|
a
|
a * a = a
a * b = b
a * c = c
a elemen identitas kiri dari S.
b * a = a
b * b = b
Tabel 2 b
* c = c
b elemen identitas kanan dari S.
Jadi
(S, *)
grupoida
tidak komutatif dan mempunyai elemen identitas kiri a dan b.
Contoh
S
= {a,b,c} dengan operasi biner * dinyatakan
dengan table 3.

*
|
a
|
b
|
c
|
a
|
a
|
b
|
c
|
b
|
a
|
b
|
c
|
c
|
c
|
b
|
a
|
Tabel 3
a * a = a
a * b = b
a * c = c
a
elemen identitas kiri dari S. Demikian
pula untuk b dan c
Jadi (S, *)
grupoida tidak komutatif dan mempunyai elemen identitas kanan a, b dan c.
Contoh
10
S
= {a, b, c, d} dengan operasi biner * dinyatakan
dengan Tabel 4.
*
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
a
|
d
|
c
|
b
|
a
|
b
|
c
|
d
|
c
|
d
|
c
|
b
|
a
|
d
|
c
|
d
|
a
|
b
|

b * b
= b
b * c
= c
b * d
= d
b elemen identitas kiri dari S.
a *
b
= a
b * b
= b
Tabel
4 c
*
b
= c
d * b
= d
b elemen identitas
kanan dari S.
Karena b adalah
elemen identitas kiri dan elemen identitas kanan, maka b merupakan elemen
identitas dari S
Jadi (S, *)
grupoida komutatif dengan elemen identitas b.
v Sifat-sifat
yang lain dari grupoida sebagai berikut.
Definisi
1. Suatu
grupoida G dikatakan memenuhi hukum pelenyapan kiri jika untuk setiap a,b,c
G berlaku implikasi jika a b = a c maka b = c.

2. Suatu
grupoida G dikatakan memenuhi hukum pelenyapan kanan jika kesamaan ba = ca
selalu menghasilkan b = c.
3. Suatu
grupoida G dikatakan memenuhi hukum pelenyapan atau pencoretan atau penghapusan
(cancellation law) jika "a,b,c
G dan a
0 dipenuhi a b = a c ®
b = c a ®
b = c.


4. Suatu
grupoida G dikatakan memenuhi persamaan kiri jika "a,b,
G persamaan xa = b mempunyai penyelesaian di
G.

5. Suatu
grupoida G dikatakan memenuhi persamaan kanan jika "a,b,
G persamaan ay = b mempunyai penyelesaian di
G.

Contoh
A = {1,2,3,......}
B =
{.....,-2,-1,0,1,2,.......} dan B* = B – {0}
Q = {x│x bilangan
rasional} dan Q* = - {0}
R = {x│x bilangan real}
dan R* = R – {0}
Penyelesaian
:
a. Pada
grupoida (A,+), (B, +), (Q, +) dan (R, +) berlaku hukum pelenyapan kiri dan
pelenyapan kanan, sebab "a,b,c anggota grupoida tersebut memenuhi
a + b = a + c ® b = c
b + a = c + a ® b = c
b. Pada
grupoida (A*, x), (B*, x), (Q*, x) dan (R, +) berlaku hukum pelenyapan kanan
dan pelenyapan kiri, sebab "a,b,c anggota grupoida tersebut memenuhi
b . a = c . a ® b = c
a . b = a . c ® b = c
c. Pada
grupoida (A, +), (A, x) dan (B, x) tidak berlaku persamaan kiri dan persamaan
kanan pada (A, +) penyelesaian x + 3 = 1 adalah -2 Ï
A
Penyelesaian 4 + y = 3 adalah -1 Ï
A
Pada (A, x) dan (B, x )
penyelesaian X.3 = 1 adalah Ï A dan Ï B.
Demikian pula untuk persamaan 4y =
3.
Penyelesaiannya dan Ï A, Ï B.
d.
Pada
grupoida (Q, x) dan (R, x) berlaku persamaan kiri dan persamaan kanan, sebab xa
= b dan ay = b selalu mempunyai penyelesaian di Q dan di R.
Apabila
operasi biner * pada grupoida G dinyatakan dengan tabel Cayley maka
1. (G,
*) memenuhi hukum pelenyapan kiri jika dan hanya jika setiap baris dalam tabel
terdiri dari anggota G yang semuanya berlainan.
2. (G,
*) memnuhi hukum pelenyapan kanan jika dan hanya jika kolom dalam tabel terdiri
dari anggota G yang semuanya berlainan.
3. (G,
*) memnuhi hukum persamaan kiri jika dan hanya jika kolom dalam tabel terdiri
dari anggota G yang semuanya berlainan
4. (G,
*) memenuhi hukum persamaan kanan jika dan hanya jika setiap baris dalam tabel
terdiri dari anggota G yang semuanya berlainan.
Jadi dapat disimpulkan
:
1. Jika
setiap baris dalam tabel Cayley terdiri dari anggota G yang semuanya berlainan
maka (G,*) memenuhi hukum pelenyapan kiri dan hukum persamaan kanan.
2. Jika
setiap kolom dalam tabel Cayley terdiri dari anggota G yang semuanya berlainan
maka (G,*) memenuhi hukum pelenyapan kanan dan hukum persamaan kiri.
Apabila
(G,*) grupoida komutatif yang memenuhi hukum pelenyapan kiri maka (G, *) pasti
memenuhi pula hukum pelenyapan kanan.
Apabila
(G, *) grupoida yang tidak komutatif maka ada beberapa kemungkinan.
1) (G,
*) memenuhi hukum pelenyapan kiri tetapi tidak memenuhi hukum pelenyapan kanan.
2) (G,
*) memenuhi hukum pelenyapan kanan tetapi tidak memenuhi hukum pelenyapan kiri.
3) (G,
*) memenuhi hukum pelenyapan kiri dan hukum pelenyapan kanan.
Contoh
12
(G,*) grupoida dengan G
= {p, q, r} dan * dinyatakan dalam tabel.
*
|
p
|
q
|
r
|
p
|
p
|
q
|
r
|
q
|
p
|
q
|
r
|
r
|
p
|
q
|
r
|
Tabel 5
Penyelesaian
:
a.
Setiap
baris dalam tabel terdiri dari anggota G yang semuanya berlainan . Jadi (G,* )
memenuhi hukum pelenyapan kiri dan memenuhi persamaan kanan.
b.
Setiap
kolom dalam tabel terdiri dari anggota G yang semuanya sama. Jadi(G. * ) tidak
memenuhi hukum pelenyapan kanan dan tidak memenuhi hukum persamaan kiri.
B. Semigrup
Pengertian Semigrup
Grupoida
adalah struktur aljabar yang paling sederhana,yaitu himpunan yang dilengkapi
dengan satu operasi biner yang tertutup. Semigrup adalah grupoida yang
mempunyaii sifat tertentu.
Definisi
Suatu
gropoida (G,*) disebut semigrup jika memenuhi (a*b)*c = a*(b*c). Jadi semigrup
adalah grupoida yang mempunyai sifat asosiatif.
Contoh
A
= { 1, 2, 2,....}
B
= {....., -2, -1, 0, 1, 2,....}
C
= {x│x bilangan rasional }
R
= {x │x bilangan real }
(
A, + ), ( B, + ), ( Q, + ) dan ( R,+ ) merupakan semigrup.
Contoh
A
= { 1, 2, 2,....}
B
= {....., -2, -1, 0, 1, 2,....}
C
= {x│x bilangan rasional }
R
= {x │x bilangan real }
(
A, x ), ( B, x ), ( Q, x ) dan ( R, x ) merupakan semigrup.
Contoh
B*
= B – {0}
Q*
= Q – {0}
R*
= R – {0}
(B*,
x), (Q*,x) dan (R*,x) merupakan semigrup.
Contoh
R
+= {x│x bilangan real, x > 0}
Q
+ = {x│x bilangan rasional, x > 0}
(R
+,x) dan (Q +,x) merupakan semigrup.
Contoh
G
= {a, b, c, d} dengan opersai biner dalam tabel.
*
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
d
|
c
|
a
|
b
|
b
|
c
|
d
|
b
|
a
|
c
|
a
|
b
|
c
|
d
|
d
|
b
|
a
|
d
|
c
|
Tabel 1
Penyelesaian :
(G,
* ) merupakan semigrup sebab :
a. Tertutup :
b. Asosiatif :
(ab)c
= c.c = c
a(bc)
= a.b = c
Demikian
pula untuk setiap 3 anggota G yang lain.
Contoh
G
= {a, b, c, d} dengan opersai biner * dinyatakan dalam tabel.
*
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
d
|
a
|
b
|
c
|
c
|
a
|
b
|
c
|
d
|
d
|
c
|
d
|
a
|
b
|
Tabel 2
Penyelesaian :
(G,*)
bukan semigrup sebab meskipun :
a
( bc ) = ab = c
(ab) c = cc = c
(ab) c = a (bc)
Tetapi
(aa) a = ba = d
a (aa) = ab = c
Jadi tidak asosiatif.
Contoh
Dibicarakan himpunan bilangan rasional
Q, dan misalkan * adalah operasi pada Q yang didefinisikan sebagai a*b =
a + b – ab. Apakah
(Q,*) semigrup? Apakah ia komutatif ?
Penyelesaian :
Tertutup ::
Kita
tentukan apakah * asosiatif:
(a*b)*c
= (a + b – ab)*c
= (a + b - ab) + c - (a + b – ab)c
= a + b – ab + c – ac – bc + abc
=
a + b + c – ab – ac – bc + abc
a*(b*c) = a*(b + c –
bc)
= a +(b + c –
bc) – a(b + c – bc)
= a + b + c – bc – ab – ac +abc
Karenanya
(Q,*) adalah semigrup komutatif.
C. Monoida
Pengertian Monoida
Monoida
adalah Semigrup yang mempunyai sifat tertentu. Monoida ada yang komutatif ada
pula yang tidak komutatif.
Definisi
Suatu
semigrup (G,*) disebut monoida jika ada i G sedemikian sehingga a G memenuhi i * a = a * i = a
Dengan
perkataan lain monoida adalah semigrup yang mempuyai elemen identitas.
Contoh
A
= { 1, 2, 3,...}
B
= {...., -2, -2 , 0, 1, 2,....}
Q
= {x│x bilangan rasional }
R
= {x│x bilangan real }
Penyelesaian :

(B,
+ ), (Q, + ), dan (R, + ) merupakan monoida.
(A,
x ), (B, x), (G, x) dan (R, x) adalah monoida.
Contoh
Selidiki !
(
z, x)
Penyelesaian :
1.
Tertutup :
2. Asosiatif : a, b, c z
(a x b) x c = a x (b x c)
3.
Unsur Identitas :
Contoh
G
= {a, b, c, d} dengan operasi biner * dinyatakan dalam tabel 1.
(G,
* ) adalah monoida yang komutatif dengan elemen identitas c.
Contoh
G
= { a, b, c, d } dengan operasi biner * dinyatakan dalam tabel 2.
(G,
*) bukan monoida.
Sifat-Sifat Monoida
Misalkan (M, * ) suatu monoida dengan elemen identitas i M, sedangkan a M.
1.
a
mempunyai invers kanan dalam M jika ada a-1 M sehingga a*a-1 =
i.
2.
a
mempunyai invers kiri dalam M jika ada a-1 M sehingga a-1*a =
i.
3.
a
mempunyai invers dalam M jika ada a-1 M sehingga a-1*a =
a*a-1 = i.
4.
Jika
dalam suatu monoida suatu anggota mempunyai invers kiri lebih dari satu maka
anggota tersebut tidak mempunyai invers kanan.
5.
Jika
dalam suatu monoida suatu anggota mempunyai invers kanan lebih dari satu
anggota tersebut tidak mempunyai invers
kiri.
Contoh
B = {....., -2, -1, 0, 1, 2,....}
(B, x ) adalah monoida
yang komutatif dengan elemen
identitas 1.
Anggota B yang mempunyai invers adalah 1 dan -1.
Sebab ,
1.1 = 1
( -1.-1 ) = 1
Jadi invers 1 adalah 1
Invers -1 adalah -1.
terima kasih atas sharing ilmunya :)
BalasHapus