RANGKUMAN
STRUKTUR ALJABAR
Nama :
Nurwulan Lestari
Kelompok : 1
(Satu)
Kelas :
5B2 (Malam)
NIM :
10.84.202.178
Fak/Jur :
FKIP/Matematika
Relasi
Ekuivalen dan Operasi Biner
A.
Relasi Ekuivalen
Himpunan
A dikatakan ekuivalen dengan himpunan B jika n(A) = n(B) dan biasa disimbolkan
dengan A
B, Berarti jika A dan B
ekuivalen maka dapat dibuat perlawanan satu-satu dari himpunan A ke Himpunan B
dan sebaliknya.

Dan
Relasi Ekuivalen memiliki sifat – sifat yaitu Refleksif. Simetrik,Transitif.
a)
Refleksif : Jika (a,a)
R setiap a
A


Contoh : Himpunan A =
{1,2,3,4}, maka :
ü 
R =
{(1,1),(1,2),(2,3),(3,3),(4,4)}, bukan relasi refleksif karena (2,2)
R.



ü R
= {(1,1),(2,2),(2,3),(3,3),(4,4)}, adalah relasi refleksif .
ü R
= {(1,1),(2,2),(3,3),(4,4)}, bukan relasi refleksif , karena (4,4) 

b)
Simetrik : Jika (b,a)
R kalau (a,b)
R untuk (a,b)
A



Contoh : Himpunan A= {1,2,3,4,}
ü R
= {(1,1),(1,2),(2,1),(3,3),(4,4)} relasi Simetrik
ü R
= {(1,1)} Relasi simetrik sekaligus antisimetrik
ü R
= {(1,3),(3,2),(2,1) relasi yang antisimetrik
ü R
= {(4,4),(3,3),(1,4) relasi yang antisimetrik
c)
Transitif : Jika (a,b)
R maka (b,c)
R maka (a,c)
R, untuk a,b,c
A




Contoh : Himpunan
A = {1,2,3,4}, maka :
ü R
= {(1,2),(1,2),(2,2),(2,1),(3,3)} adalah relasi yang transitif
ü
R = {(1,3),(3,2),(2,1)}
adalah relasi yang tidak transitif karena (1,2)
R


ü
R =
{(2,4),(4,3),(2,3),(4,1)} adalah relasi yang tidak transitif karena (4,1)
R


B. Operasi
Biner
Operasi
biner adalah operasi hitung pada bilangan, operasi biner dapat dipandang sebagai
aturan yang mengaitkan dua elemen, dapat pula dipandang sebagai suatu pemetaan
yang keduanya mempunyai pengertian yang sama. Notasi biner dapat berupa :
o,*,# contoh dalam modul ini menggunakan
o (bundaran) disebut operasi biner apabila semua anggota a,b
S, ( a o b )
S, operasi o pada S bersifat tertutup atau
operasi




1. (a + b) ϵ Q dan (b + a) ϵ Q
2. (a x b) ϵ Q dan (b x a) ϵ Q
3. (a – b) ϵ Q dan (b – a) ϵ Q
Penjumlahan, perkalian dan pengurangan adalah contoh
operasi biner
Pada Q.
Contoh
: Dalam himpunan A=
{2,4,6,8,….,} merupakan himpunan bilangan asli genap yang dipandang dengan
operasi penjumlahan (+), karena semua bilangan genap yang dijumlahkan akan
menghasilkan bilangan genap juga. Dan tentu merupakan operasi biner dalam
penjumlahan.
Perhatikan
S = {a, b, c, d, e} dan operasi o
pada C didefinisikan seperti tabel berikut :
о
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
a
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
b
|
b
|
c
|
d
|
e
|
a
|
c
|
c
|
d
|
e
|
a
|
b
|
d
|
d
|
e
|
a
|
b
|
c
|
e
|
e
|
a
|
b
|
c
|
d
|
d yang dilingkari adalah hasil dari b о c
dan dapat ditulis b о c = d
Jenis
– Jenis Operasi Biner :
1. Komutatif
Operasi
biner o pada S, komutatif bila ∀
x, y ∈ S, x o y = y o x
Contoh :
N = { 1,2,3,4........ }
Perkalian dan pengurangan
pada himpunan ini bersifat komutatif , tetapi pembagian pada himpunan
ini tidak bersifat komutatif.
Contoh
: 1 + 2 = 2 + 1 jawabannya adalah 3 yang sama – sama bilangan asli.
Tapi
untuk pembagian tidak termasuk dalam komutatif karena 4
2
2
4.



2. Asosiatif
Operasi
biner o pada S bersifat asosiatif bila ∀ x, y, z ∈ S, (x o y) o z = x o (y o x)
Contoh :
B= { 1,2,3,4.......}
Perjumlahan dan perkaliannya memiliki sifat assosiatif.
Contoh :
(3 +
4) + 7 = 3 +
(4 + 7)
hasilnya 14 (bilangan bulat)
(4 x
2) x 3 = 4 x (2 x 3)
hasilnya 24 (bilangan bulat)
Maka bersifat
assosiatif
3. Elemen identitas
Suatu
himpunan S dikatakan mempunyai elemen identitas (elemen netral) terhadap
operasi biner o bila dan hanya bila ada elemen u ∈ S
sedemikian hingga untuk setiap x ∈ S berlaku : x o u = u o x = x.
Misalkan
P adalah himpunan semua matriks bujur sangkar berordo 2. Diketahui bahwa :
![]() |
Maka setiap
bilangan yang di kali dengan elemen identitas akan memiliki nilai nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar