TUGAS KONSEP DASAR
MATEMATIKA 1
(MATERI)
BILANGAN
ASLI,CACAH,BULAT,DAN KOMPLEKS
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH:
1.
SITI SA’ADAH
2.
JASMINE
3.
UMAM
4.
ITA
5.
MARINA
KELAS: 1 F(SEMESTER 1)
PRODI: PGSD
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG
2012
Bilangan Asli,Bilangan
Bulat,Bilangan Cacah,Bilangan Kompleks.
1. Pengertian
Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep dalam
matematika yang dipergunakan untuk melakukan pencacahan dan pengukuran. Simbol
atau lambang yang dipakai untuk mewakili sebuah bilangan dinamakan sebagai angka
atau lambang bilangan. Konsep bilangan dalam matematika selama bertahun-tahun
lamanya sudah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan
rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
a. Bilangan Asli
Bilangan
Asli merupakan bilangan yang dimulai dari angka satu (1) dan bertanbah satu.
Pada garis deret ukur bilangan matematika yang di mulai dari angka satu
bertambah satu ke arah kanan (1,2,3,4,5,...).
Bilangan
asli,
Dalam matematika terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang pertama definisi
menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat
positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh
logikawan dan ilmuwan komputer, adalah himpunan nol
dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah
satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang
bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian
menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya.
Wajar apabila bilangan asli adalah jenis pertama dari bilangan yang digunakan untuk membilang, menghitung, dsb. Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan prima, dipelajari dalam teori bilangan. Untuk matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan.
Setiap bilangan, misalnya bilangan 1, adalah konsep abstrak yg tak bisa tertangkap oleh indera manusia, tetapi bersifat universal. Salah satu cara memperkenalkan konsep himpunan semua bilangan asli sebagai sebuah struktur abstrak adalah melalui aksioma Peano (sebagai ilustrasi, lihat aritmetika Peano).
Konsep bilangan-bilangan yg lebih umum dan lebih luas memerlukan pembahasan lebih jauh, bahkan kadang-kadang memerlukan kedalaman logika untuk bisa memahami dan mendefinisikannya. Misalnya dalam teori matematika, himpunan semua bilangan rasional bisa dibangun secara bertahap, diawali dari himpunan bilangan-bilangan asli.
penulisan
Para ahli matematika menggunakan N atau untuk menuliskan himpunan seluruh bilangan asli. Himpunan bilanan ini bisa dikatakan tidak terbatas.
Wajar apabila bilangan asli adalah jenis pertama dari bilangan yang digunakan untuk membilang, menghitung, dsb. Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan prima, dipelajari dalam teori bilangan. Untuk matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan.
Setiap bilangan, misalnya bilangan 1, adalah konsep abstrak yg tak bisa tertangkap oleh indera manusia, tetapi bersifat universal. Salah satu cara memperkenalkan konsep himpunan semua bilangan asli sebagai sebuah struktur abstrak adalah melalui aksioma Peano (sebagai ilustrasi, lihat aritmetika Peano).
Konsep bilangan-bilangan yg lebih umum dan lebih luas memerlukan pembahasan lebih jauh, bahkan kadang-kadang memerlukan kedalaman logika untuk bisa memahami dan mendefinisikannya. Misalnya dalam teori matematika, himpunan semua bilangan rasional bisa dibangun secara bertahap, diawali dari himpunan bilangan-bilangan asli.
penulisan
Para ahli matematika menggunakan N atau untuk menuliskan himpunan seluruh bilangan asli. Himpunan bilanan ini bisa dikatakan tidak terbatas.
Untuk menghindari kerancuan apakah nol
termasuk ke dalam himpunan
bilangan atau tidak, seringkali dalam penulisan ditambahkan indeks Indeks "0" untuk memasukkan angka 0
kedalam himpunan, dan indeks "" atau "" ditambahkan untuk
tidak memasukkan angka 0 kedalam himpunan
N = { 1,2,…}
b. Bilangan
Bulat terdiri dari bilangan cacah positif (0, 1, 2, ...) dan negatifnya
(-1, -2, -3, ...)
v Bilangan Positif
Bilangan
Positif adalah bilangan yang berada pada deret ukur garis bilangan yang dimulai
dari Nol ke arah kanan tanpa batas {0,1,2,3,...} juga meliputi angka dibelakang
koma {(0,1), (0,2), (0,3), ...} dan seterusnya.
v Bilangan Negatif
Bilangan
Negatif adalah negasi atau kebalikan dari bilangan positif, yaitu bilangan yang
berada pada deret ukur garis bilangan yang dimulai dari -1 ke arah kiri tanpa
batas {-1, -2, -3, -4, ...} juga meliputi angka di belakang koma {(-1,0),
(-1,1), (-1,2), (-1,3), ...} dan seterusnya.
adalah
sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah). Bilangan bulat dapat
dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Himpunan semua bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z (atau
), berasal dari Zahlen (bahasa Jerman
untuk "bilangan").
Himpunan semua bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z (atau
v sifat-sifat operasi bilangan bulat
Penambahan Perkalian
Asosiativitas: a + (b + c) = (a +
b) + c
a × (b × c) = (a × b) × c
Komutativitas: a + b = b +
a a × b = b × a
Distribusivitas: a × (b + c) = (a ×
b) + (a × c)
Tidak ada pembagi nol: jika a × b = 0, maka a
= 0 atau b = 0 (atau keduanya) itu termasuk kedalam bilangan bulat.
c. Bilangan
Cacah adalah himpunan bilangan
bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata
lain himpunan bilangan asli
ditambah 0.Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif.
Himpunan bilangan cacah memuat beberapa bilangan antara lain :
Himpunan bilangan cacah memuat beberapa bilangan antara lain :
Himpunan bilangan asli A = { 1, 2, 3, 4, ...}
Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...}
Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...}
Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...}
Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...}
v Sifat Operasi
pada bilangan cacah
v Komutatif ( Pertukaran )
Dalam operasi penjumlahan dan perkalian akan
menghasilkan nilai yang sama jika kita melakukan pertukaran seperti berikut.
Contoh
v Asosiatif (Pengelompokan)
Asosiatif berlaku untuk operasi penjumlahan
dan perkalian. Pengelompokan ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup. Cara
pengerjaan operasi ini adalah mempunyai tanda kurung terlebih dahulu.
Contoh
v Distributif
(Penyebaran)
Coba perhatikan dibawah ini. Dengan
distributif maka kita akan mengalikan atau membagi b dan c dengan a.
Contoh
d.
Bilangan Riil/Real
Pada matematika, bilangan
riil atau bilangan real menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal,
seperti 2,4871773339… atau 3.25678. Bilangan real meliputi Bilangan Rasional
adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b dimana a bilangan bulat
dan b tidak sama dengan 0
Contoh :
{½, ⅓,
⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}
Bilangan
pecahan/ pecahan-pecahan termasuk sekumpulan bilangan rasional.
Pecahan
desimal adalah pecahan-pecahan dengan bilangan
penyebut 10, 100, dst. { 1/10, 1/100, 1/1000 }, semua bilangan ini dapat
ditemukan dalam garis-garis bilangan.
Sebuah
bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan rasional. Sebagai contoh
bilangan asli 2 dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15 dan sebagainya.
Bilangan
Rasional diberi lambang Q (berasal dari bahasa Inggris
“quotient”).
dimana batasan dari bilangan rasional adalah
mulai dari segala bilangan-bilangan lain yang didalamnya sudah mencakup
seperti: bilangan bulat,bilangan asli,bilangan cacah,
bilangan
prima,
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih
besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh :
{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,
19, 23, 29, ...}
dan bilangan-bilangan lain yang menjadi
subset dari bilangan rasional seperti 42
dan −23/129, dan Bilangan Irasional merupakan bilangan riil yang tidak dapat
dibagi (hasil baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini bilangan irasional
tidak bisa dinyatakan sebagai a/b,dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b
tidak sama dengan nol. Jadi bilangan irasional bukan merupakan bilangan
rasional atau kebalikan dari bilangan rasional, seperti π dan sqrt2. Bilangan
rasional direpresentasikan dalam bentuk desimal berakhir, sedangkan bilangan
irasional memiliki representasi desimal tidak berakhir namun berulang. Bilangan
riil juga dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis
bilangan.
e. Bilangan Imajiner
Definisinya, bilangan yang dinyatakan dengan
"i" dan di defenisikan sebagai i = -1 atau i =
akar -1 . akar -2 adalah bilangan irasional, tetapi akan -2 merupakan bilangan
imajiner karena tidak ada bilangan riil jika di kuadratkan menghasilkan -2.
Bilangan
Imajiner adalah bilangan yang mempunyai sifat i 2
= −1. Bilangan ini biasanya merupakan bagian dari bilangan kompleks.
Selain bagian imajiner, bilangan kompleks mempunyai bagian bilangan riil.
Secara definisi, (bagian) bilangan imajiner i ini diperoleh dari
penyelesaian persamaan kuadratik:
atau secara ekivalen
atau
juga sering dituliskan sebagai
f. Bilangan Kompleks
Bilangan
kompleks adalah bilangan yang berbentuk a+bi dimana a dan b adalah bilangn riil
dan i adalah bilangan imajiner.
Dalam matematika, bilangan kompleks adalah
bilangan yang berbentuk
dimana a dan b adalah bilangan riil, dan i
adalah bilangan imajiner tertentu yang mempunyai sifat i 2 = −1. Bilangan riil
a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut
bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka
bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Sebagai contoh, 3 + 2i adalah bilangan
kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian imajiner 2i.
Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang,
dikali, dan dibagi seperti bilangan riil; namun bilangan kompleks juga
mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap persamaan aljabar
mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan riil yang hanya
memiliki sebagian.
Dalam bidang-bidang tertentu (seperti teknik
elektro, dimana i digunakan sebagai simbol untuk arus listrik), bilangan
kompleks ditulis a + bj.
v Notasi dan operasi
Himpunan bilangan kompleks umumnya
dinotasikan dengan C, atau
.
Bilangan real, R, dapat dinyatakan sebagai
bagian dari himpunan C dengan menyatakan setiap bilangan real sebagai bilangan
kompleks:
Bilangan kompleks ditambah, dikurang, dan
dikali dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti asosiatif, komutatif, dan
distributif, dan dengan persamaan i 2 = −1:
(a + bi) + (c + di) = (a+c) + (b+d)i
(a + bi) − (c + di) = (a−c) + (b−d)i
(a + bi)(c + di) = ac + bci + adi + bd i 2 =
(ac−bd) + (bc+ad)i
Daftar
Pustaka
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan .1993. Kurikulum
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Garis-Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) Bidang Studi Matematika .Jakarta:Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar