BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Makalah ini berisi uraian tentang grup
dan sub grup. Untuk memahami materi ini anda harus sudah menguasai sifat-sifat
operasi biner dan beberapa struktur aljabar sederhana, yaitu grupoida,
semigrup, dan monoida.
Pembahasan dalam makalah ini di mulai
dengan pengertian grup, sifat – sifat grup, grup abstrak, dan bujur sangkar
latin. Pembahasan di lanjutkan dengan subgrup yang meliputi pengertian
kompleks, perkalian kompleks, pengertian subgrup dan sifat – sifat subgrup.
Setelah mempelajari makalah ini, anda diharapkan dapat :
a)
Memahami struktur aljabar grup dan mampu menggunakan dalam
beberapa masalah matematika
b)
Memahami konsep subgrup dan mampu menggunakan dalam grup
tertentu
Sebagai penjabaran dari tujuan di atas,
setelah mempelajari makalah ini, anda diharapkan dapat :
a)
Membedakan struktur yang merupakan grup dan bukan grup
b)
Menggunakan sifat – sifat grup untuk menyelesaikan soal
c)
Menggunakan tabel Cayley untuk menemukan suatu grup
d)
Menggunakan perkalian kompleks untuk menyelesaikan soal
e)
Menentukan subgrup dari grup tertentu
f)
Menggunakan sifat-sifat subgrup untuk menyelesaikan soal.
BAB 2
PEMBAHASAN
Grup dan
sifat-sifatnya
2.1.
Grup dan Sifat – Sifatnya
A.
Definisi 1.1
Suatu grupoida (G,o) dengan oprasi
biner o membentuk suatu grup jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat berikut
ini :
1.
Oprasi o pada G bersifat asosiatif yaitu untuk setiap a,b,c
є G berlaku ( a o b ) o c = a o (b o c)
2.
G terhadap oprasi biner terhadap o memnpunyai elemen
identitas, yaitu ada i є G sedemikian sehingga a o i = i o a = a untuk setiap a
є G
3.
Setiap elemen G mempunyai invers terhadap oprasi biner o
dalam G yaitu untuk setiap aєG ada a-1 є G sedemikian hingga a o a‑1
= a-1 o a = i, i adalah elemen identitas dari G
B.
Definisi 1.2
Suatu himpunan G yang tidak kosong
dengan suatub oprasi biner o membentuk suatu grup jika dan hanya jika memenuhi
sifat-sifat berikut :
1.
Tertutup
Untuk setiap a dan b anggota G dapat
ditemukan suatu anggota c dalam G sehingga a o b = c (a,b G) (a o b =c
2.
Asosiatif
( a, b, c . ( a o b ) o c = a o ( b o c )
3.
G memiliki elemen identitas i
( (
4.
Setiap anggota G mempunyai invers
5.
Operasi biner o pada G bersifat komutatif, yaitu setiap a,b berlaku a o b = b o a, maka grup ( G; o)
disebut grup abelian (grup komutatif).
Contoh:
a.
Himpunan dengan operasi penjumlahan
Contoh 1:
(1) Himpunan bilangan bulat B=
{...,-2,-1,0,1,2....} terhadap operasi biner penjumlahan +.
a.
Sifat tertutup dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan bulat
menghasilkan bilangan bulat.
b.
Sifat asosiatif dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan-bilangan
bulat bersifat asosiatif.
c.
B terhadap operasi + mempunyai elemen identitas yaitu 0,
sebab untuk setiap a B maka a + 0 = 0 + a = a.
d.
Setiap anggota B mempunyai invers terhadap operasi +, yaitu
setiap a B ada = -a B sehingga a + (-a) = (-a) + a = 0.
Jadi B dengan operasi + merupakan suatu grup dan ditulis
(B;+) suatu grup.
e.
Sifat komutatif dipenuhi pula, yaitu untuk setiap a, b B maka a+b= b+a jadi (B,+) grup komutatif.
b.
Himpunan dengan operasi perkalian.
Contoh 2:
B = {....-2,-1,0,1,2...} dengan oprasi
perkalian.
a.
Sifat tertutup dipenuhi yaitu perkalian bilangan bulat
meenghasilkan bilangan bulat
b.
Perkalian bilangan bulat memenuhi sifat asosiatif
c.
B mempunyai elemen identitas 1.
Untunk setiap bilangan bulat a berlaku
:
a x 1 = 1 x a .
d.
Bilangan bulat tidak mempunyai invers perkalian sebab 2 x = 1 ,dan B . jadi (B,x) bukan grup.
c.
Himpunan bilangan tanpa 0 (nol) dengan oprasi perkalian
Contoh 3;
D = { 1,-1} terhadap oprasi perkalian x
, oprasi x pada D :
a.
merupakan oprasi biner yang tertutup , mengapa.?
b. D terhadap oprasi perkalian
mempunyai elemen identitas yaitu 1
c. setiap elemen D terhadap oprasi
perkalian mempunyai invers yaitu 1-1 = 1 dan (-1)-1 = -1
. jadi (D, x) suatu grup. Tunjukan bahwa (D,x) suatu grup abelian (komutatif)
2.2.
sifat-sifat sederhana
dari grup (G,o)
a.
Setiap , a , b, c, anggota G , berlaku a o b = a o c / b o a
= c o a
b.
Persamaan a o x = b dan y o a = b mempunyai penyelesaian
tunggal
c.
Elemen identitas dalam grup adalah tunggal
d.
Invers dari setiap anggota G adalah tunggal
e.
Invers dari invers a adalah a dan ditulis (a-1)-1
= a
f.
Jika a o b є G , maka ( a o b )-1 = b-1 o
a-1
Suatu grup dengan operasi perkalian
disebut grup multiklikatif. Suatu grup dengan operasi penjumlahan disebut grup
aditif.
Banyaknya anggota dalam grup G disebut
orde dari grup G ditulis n(G). Grup yang mempunyai banyak anggota sehingga
disebut grup terhingga (grup finite). Grup yang mempunyai anggota tak terhingga
disebut grup tak terhingga(infinite).
2.3.
Grup abstrak
G={i,a,b,....} dengan i,a,b.....elemen
yang tidak didefinisikan pada objek tertentu dan
dilengkapi satu operasi biner * memenuhi sifat grup maka (G,*) disbut grup
abstrak. Operasi biner pada grup abstrak didefinisikan dengan cayley
Contoh grup abstrak.
G : { i,a,b,c } dengan operasi biner*
dalam tabel
Tabel 1
*
|
I
|
a
|
b
|
C
|
i
|
I
|
a
|
b
|
c
|
a
|
a
|
i
|
c
|
b
|
b
|
b
|
c
|
a
|
I
|
C
|
C
|
b
|
i
|
a
|
(G,*)
grup abstrak ordo 4
Pada tabel ini setiap anggota hanya
muncul 1 kali pada tiap baris dan tiap kolum dan memenuhi sifat grup.
Sifat sifat grup dapat dilihat dalam
tabel dengan cara sebagi berikut:
(1) Jika dalam kotak semua elemen adalah anggota G
maka (G,*) memenuhi sifat tertutup.
(2) Sifat asosiatif dapat dicoba satu
persatu.
(3) Baris dsn kolom yang urutan anggota
sama dengan urutan baris dasn kolom paling luar menunjukan elemen identitas
yaitu i.
(4) Apabila i muncul pada baris dan kolom
yang sama berarti anggota tersebut mempunyai invers dirinya sendiri.jadi invers
i adalah i dan invers a adalah a. Apabila i muncul pada baris kedua kolom
ketiga dan muncul pula pada baris ketiga kolom kedua maka anggota tersebut
saling invers. Jadi b-1 = c
dan c1-1 = b. Apabila tidak demikian berarti anggota tersebut tidak
mempunyai invers.
(5) Kesamaan a x = b mempunyai penyelesaian
tunggal apabila setiap baris dalam kotak semua anggota berlainan.
Persamaan y a = b mempunyai penyelesaian tunggal apabila
setiap kolom dalam kotak semua anggota berlainan.
(6) Apabila letak anggota dalam kotak
simetris terhadap diagonal utama maka sifat komutatif dipenuhi.
2.4.
Bujur sangkar latin
Pada tabel cayley membentuk bujur
Sangkar . apabila anggota dalam tabel muncul tepat satu kali pada setiap baris
dan tepat satu kali pada setiap kolom maka tabel tersebut disebut bujur sangkar
latin.semua grup berhingga dapat dinyatakan dengan bujur sangkar latin. Tetapi setiap bujur sangkar latin
belum tentu menggambarkan suatu grup.
Contoh
Tabel 2 dan tabel 3
*
|
I
|
A
|
b
|
c
|
d
|
I
|
I
|
A
|
b
|
c
|
d
|
A
|
A
|
B
|
c
|
d
|
i
|
B
|
B
|
C
|
d
|
i
|
a
|
C
|
C
|
D
|
i
|
a
|
b
|
D
|
D
|
I
|
a
|
b
|
c
|
o
|
i
|
a
|
b
|
c
|
d
|
i
|
i
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
a
|
b
|
c
|
d
|
i
|
b
|
b
|
i
|
d
|
a
|
a
|
c
|
c
|
d
|
a
|
i
|
b
|
d
|
d
|
c
|
i
|
b
|
a
|
a)
tabel 2 adalah bujur sangkar latin. (G,*) grup
b)
tabel 3 adalah bujur sangkar latin. (G,o) bukan grup
sebab a o d = i tetapi d o a = c
b o a = i tetapi a o b = c
a,b dan d tidak mempunyai invers
2.5.
SUBGRUP
Pengertian kompleks
Himpunan bagian yang tidak kosong dari suatu grup (G,o)
disebut kompleks. Jika H dan K masing-masing himpunan bagian dari G maka HKdef
{ a o b ӏ єH dan bєK} jika H himpunan bagian gari G maka H-1 def
{a-1 ӏ aєH}. Jika a, b, dan c himpunan bagian dari grup (G,o) atau
kompleks maka (AB)C = A(BC)
Bukti :
Menggunakan definisi persamaan dua himpunan
P=Q
‹=› P Q dan Q P
1)
ambil P (A B) C, berarti P= (a1b 1)c1
dengan a1 A, b1 B, dan c1 C.
a1 (b1c1)
A(B C) dengan a1 A, b1 B dan c1 C.
Karena suatu grup memenuhi sifat
asosiatif maka (a1 b1)c1 = a1 (b1
c1) dan (a1 b1) c1 A(B C )
p ( A B) C P A (B C) jadi (A B) C A (B C)
2)
ambil q A (B C), berarti q = a2 (b2 c2
) dengan a2 A, b2 B dan c2 C
(a2b2)c2
(A B) C dengan a2 A, b2 B dan c2 C. Karena suatu grup memenuhi sifat asosiatif
maka a2(b2c2) =( a2b2)c2
dan a2(b2c2) ( A B) C
q A(B C) => q (A B) C
Jadi A (B C) (A B) C
Dari 1) dan 2) diperoleh (AB) C = (B C)
2.6.
Pengertian subgrup
Definisi:
Subgrup N dari grup G disebut subgrup
normal dari G, jika untuk setiap x Î G dan untuk setiap n Î N berlaku: x.n.x-1 Î N.
Teorema-teorema:
·
Subgrup N dari grup G adalah normal jika dan hanya jika
x.N.x-1 = N untuk setiap x Î G.
·
Subgrup N dari grup G adalah normal jika dan hanya jika
setiap koset kiri N dalam G juga merupakan koset kanan N dalam G.
·
Irisan 2 subgrup normal dari suatu grup adalah juga subgrup
normal.
Buktikanlah.
Contoh:
·
Dalam setiap grup G, subgrup trivial {e} dan G sendiri
merupakan subgrup normal. Periksalah.
·
Grup matriks 2x2 bilangan riil dengan determinan = 1, dengan
operasi perkalian matriks adalah subgrup normal dari grup matriks 2x2 bilangan
riil dengan determinan tak nol, dengan operasi perkalian matriks. Periksalah.
·
Ambil G=grup non-abelian matriks 2x2 non-singular bilangan
riil dengan operasi perkalian matriks. Ambil D = himpunan matriks diagonal 2x2
non-singular bilangan riil dengan operasi perkalian matriks (D adalah subgrup
dari G). Tunjukkan bahwa D bukan subgrup normal.
·
G=grup matriks non-singular 2x2 bilangan riil dengan operasi
perkalian matriks. M=himpunan matriks skalar non-singular 2x2 bilangan riil
dengan operasi perkalian matriks (M adalah subgrup dari G). M adalah subgrup
normal dari G.
·
Setiap subgrup dari grup abelian adalah normal.
DAFTAR PUSTAKA
Ayres
, Frank Jr. Theory and problems of modern algebra. New York : McGraw – Hill
book Company, 1965
Baumslag,
B and Chandler, B. Group theory. New York : McGraw – Hill book Company, 1968
Birkhoff,
John B.A first Course in Abstract algebra Addison. Wesley publising company
1974
Tidak ada komentar:
Posting Komentar